07 May 2008

warkah dari sisi sebuah bahtera

Perjuangan ini ibarat meredah ke muara. Perjalanan masih panjang. Kalau asyik berbicara tentang sampan dan cara kayuhan dayung orang lain. aku akan hanyut. hakikat perjuangan ini bukan siapa yang memiliki kapal, pendayung tercantik atau nakhoda terhebat. Tapi perjuangan ini tentang membawa diri aku dan manusia yang bersamaku sampai kepenghujung jalan dengan keyakinan yang sebenar-benarnya.

Biar aku diam tetapi kapal terus bergerak lebih baik dari bising tetapi kapal terumbang ambing mencari sasaran. Pelayaran ini bukan untuk manusia datang dan pergi menginap diatasnya melihat hebat atau tidak nakhodanya, tetapi untuk mereka yang berani melangkah ke atasnya, berdiri dan sama-sama mendayung ke penghujungnya. Jalan masih panjang..

Akhirnya ia tentang kita..

“dan tiap-tiap seorang manusia Kami kalongkan bahagian nasibnya di lehernya, dan pada hari kiamat kelak Kami akan keluarkan kepadanya Kitab (suratan amalnya) Yang akan didapatinya terbuka (untuk di tatapnya). (lalu Kami perintahkan kepadanya): "Bacalah Kitab (suratan amalmu), cukuplah Engkau sendiri pada hari ini menjadi penghitung terhadap dirimu (tentang Segala Yang telah Engkau lakukan)". 17: 13-14


Akhirnya ia tentang aku..


“dan sesiapa Yang berjuang (menegakkan Islam) maka Sesungguhnya Dia hanyalah berjuang untuk kebaikan dirinya sendiri; Sesungguhnya Allah Maha kaya (tidak berhajatkan sesuatupun) daripada sekalian makhluk”. 29:6

Pelayaran ini bukan terbina dengan ukiran cantik bahteranya atau merdu siulan lagu temanya. Bukan juga dari ramainya yang bersorak menyokongnya. Tetapi perjuangan ini terbina dari titis peluh dan darah. Jua dari sumpah dan airmata pejuang sebelumnya.

Perjuangan ini bukan terbina dengan slogan, persatuan, cerita atau apa-apa berita. Perjuangan ini terbina dari jiwa yang berkorban di atasnya. Dari mereka yang sempit duit kerananya, gagal periksa kerananya, sesak dada kerana, kering airmata menanggungnya. Bukan peluk tubuh dan menjaja cela yang memenuhi lidah. Kami tidak pernah katakan kami yang terbaik dan tinggalkan segala yang selain dari kami. Sebagaimana kami bersangka baik dengan yang selainnya..sebegitu jugalah yang kami harapkan sebaliknya.

Perjuangan ini pernah teruji dengan seorang manusia yang ingin memadamkannya. Perjuangan ini pernah teruji dengan sekumpulan manusia yang ingin menutupnya. Perjuangan ini pernah diuji dengan pihak berkuasa yang ingin menghancurkannya. Tetapi yang mampu kukatakan hanya satu. Ia bukan milikku. Ia milik Yang Esa. Dan bila dia menyempurnakannya..maka dia akan menyempurnakannya. Jika dia mentakdirkan kami hancur didalamnya. Maka hancurlah kami. Tapi satu yang tidak akan berubah..perjuangan ini akan kekal seadanya.

“jika kamu tidak berangkat (untuk berperang pada jalan Allah), Allah akan menyeksa kamu Dengan azab seksa Yang tidak terperi sakitnya dan ia akan menggantikan kamu Dengan kaum Yang lain, dan kamu tidak akan dapat mendatangkan bahaya sedikitpun kepadaNya. dan (ingatlah) Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.” 9:39

Gelombang datang dan pergi. Kadangkala riak kadangkala badai yang singgah. Namun yang takkan berubah adalah pelayaran ini dan jalan jauh menuju penghujungnya. Hari ini badai datang, kita sama-sama berserah pada Al Khaliq, berusaha sedayanya dan terus mendayung. Suatu hari nanti, bila badai ini reda, kita akan tersenyum dan merenung kembali, betapa indahnya pertolongan Allah.

Berdirilah dihujung kapal ini. Perhatikan setiap kederat tubuh yang mendayungnya. Mereka ini dulu seperti aku. Terkapai-kapai berenang mencari nafas sambil menepis gelombang. Tetapi hari ini mengerah kudrat menanggung sebuah pelayaran. Perhatikan setiap satu antara mereka. Semuanya punya cerita. Setiapnya punya duka dan gembira. Airmata dan tawa. Yang kita kongsi bersama.

Bagaimana cerita dan berita pun dari luar sana. Kami tetap di sini. Kerana kami punya urusan yang lebih besar dari sekadar bertukar cerita dan berita.

Dan hari ini, aku berdiri disisi kapal ini. Ditanganku ada pendayung milikku. Di sekelilingku ada sahabat seperjuangan yang sedang hebat mendayung. Di sini ada kapal yang telah menyelamatkanku…dan disana ada jalan bergelombang yang menanti untuk diredah…dan yang pasti dihadapan ada muara keredhaan yang menanti kami dan kapal-kapal yang lain.

Moga nanti, akhirnya kita ke syurga bersama..

Demi Allah..

Biarpun aku hancur didalamnya..

Biarlah aku hancur dalam keadaan aku menanggung risalah ini..

9 comments:

  1. Anonymous10:13 PM

    menjawab segala-galanye....

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Anonymous10:21 PM

    syukran jazilan atas peringatan yg sgt bermakna ini... sungguh, aku akn berusaha jd pendayung yg bersungguh...!

    ReplyDelete
  4. Anonymous10:25 PM

    akhirnya ia tentang AKU......

    ReplyDelete
  5. Anonymous10:28 PM

    Akhirnya ia tentang kita dan DIA

    ReplyDelete
  6. Anonymous10:38 PM

    akhirnya ia tentang aku,kita dan DIA....

    ReplyDelete
  7. Anonymous10:45 PM

    ya Allah,

    thabbit qulubana ala deenik, wa ala taatik

    ReplyDelete
  8. Anonymous11:14 PM

    Doakan ana Tsabat..
    Muslihin Mcd..
    jumpe nanti..=)

    ReplyDelete
  9. bismillahi walhamdulillah,

    subhanAllahi wa bihamdih, subhanAllahil 'azhim...

    jzkk atas entri ini akh, semoga kita semua tetap tsabat dan tabah, juga sabar...

    ReplyDelete