Tiada permulaan dan pengakhiran melainkan dari Al Awwal dan Al Akhir.
bingkisan dari aku yang singgah kedunia atas jemputan, atas sebuah janji, atas sekelumit fitrah dan segenggam syahadah. Tak suka berbicara bahasa bermadah dan puitis. Tapi bahasa terus terang dan lantas juga terlalu keras dan pedih untuk hati yang kecil. Maka aku berbahasa antara keduanya. Hari-hari yang datang kadang kala bawa episod dan skrip perjalanan hidup yang tak disangka-sangka. Watak yang tak terduga hadir, plot tak tertanggap muncul dan kadang kala lakonannya pun jadi pincang kerana tiada latihan. Tapi itulah hakikat sebuah kehidupan. Apa yang datang aku hadapi. Apa yang tiada takkan aku kesali. Bahasa indah Allah telah menggungkapnya dengan mudah dalam Al Hadid: 22-23.
’Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. 57:22-23
Apa sebenarnya yang berlaku. Bintang mana yang muncul kembali selepas terbenam? Bintang mana pula yang pandai tenggelam. Bukankah ufuk bumi ini terbentang luas. Mana celah yang membolehkannya tersembunyi. Jawabnya mudah. Tersembunyinya di hati. Dan muncul semula di hati. Dimensi hati itu terlalu luas. Bukan kan bintang yang berbisik atau pandai berprasangka. Bahkan bulan, matahari, siang, malam dan seluruh ceruk semesta mampu muncul. Batasnya Cuma dua. Di ufuk paling tinggi batasnya iman. Di ufuk paling bawah batasnya kufur. Ditengah-tengahnya kau isilah dengan semahumu.
Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya). Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. Asy Shams 7-10
Pada Pemilik Hati mudah. Dia yang mebolak-balikan. Bagi manusia juga patutnya mudah. Dengan hati itu engkau tentukan kemana kau hendak bawa antara dua jalan itu. Tidak kiralah apa pun wataknya, plotnya, skripnya atau pun layarnya. Masalahnya hati ini tak bersih untuk memilih. Hati ini terlalu berkarat lantaran dosa...
Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. Sekali-kali tidak, Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.
Al Mutaffifin 14-15
Aku bukan bangga dengan kebejatan hati. tapi aku tahu aku bukan maksum. Hatiku tiada apa yang mengharamkan syaitan menjejaknya. Hatiku tiada apa yang nafsu sentiasa alah padanya. Bicara ketuhanan menggempur kalam aku. Dan di situ aku berani katakan. Semuanya masalah hati. semuanya masalah hati yang tak terurus. Semuanya masalah hati yang tidak terurus dengan wahyu illahi. Semuanya masalah hati yang tidak terurus denga wahyu ilahi seikhlasnya.
Mujur memohon mati itu haram. Pedih.kadang-kadang dengan igauan silam. Kadang-kadang refleksinya sampai ke hari ini, besok dan hari sesudahnya.
...dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah). (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang Telah kami rezkikan kepada mereka. 22: 34-35
Al Khaliq Rabbi. Parameter hati yang Engkau harapkan itu terlalu tinggi buat aku yang lemah ini. Lemas antara raja’ dan tamanni yang memenuhi hati ni.
Sekadar mengingat diri sendiri. Tiada risalah, jemaah mahupun qudwah yang memaksumkan aku. Malaikat penjagaku masih dua. Sebelah jahatku dan sebelah baikku. Syurga masih belum tentu tertulis namaku dan neraka jua masih belum pasti memusuhiku. Maka, sementara aku melalui jalan yang sempit tapi panjang ini, berilah aku ruang membersihkan hatiku. Jangan dijentik hatiku dengan dosa semalam. Jangan biar dosa semalam bercambah jadi pohon tumbuh duri. Jangan siram hati aku dengan titis noda kelmarin, takut subur nafsu dan kejahilan aku.
Hanya satu aku minta. Bantu aku dalam sebuah perjuangan yang sukar. Sesukar menggapai bintang dengan berdiri sebelah kaki. Sesukar mewarnakan semula pelangi dengan warna hitam pekat dan ungu muda. Perjuangan yang sukar ini hanya punya satu tujuan. Bebaskan hati aku dari belenggu nafsu dan dunia. Agar mampu kuserahkan semula hati ini pada Penciptanya dengan wajah bangga seorang syahid mujahadah.
Jangan berhenti melihat bintang
Yang dicipta untukmu
Yang padanya ada jawapan
Kerna bintang itu bukan ciptaanku
Tapi milik Dia
ALLAHU RABBUNA
Wassalam untuk hati sendiri...
mudahan hatiku ingin seperti hatimu.
ReplyDeleteSalam..rasanya it should be al-Hadid:22-23, not al-Hujurat. Wallahu'alam.
ReplyDeleteda btulkan.. mekasih btulkan
ReplyDeletebeautifully written. trime kaseh byk2. sebab hati nih hari nih sedeh. dan mintak maaf korek archive sampai 2006. :). input yg perfect pd timing.
ReplyDelete